Saturday, November 17, 2012

Nyesel ngga ya..?

Wogh, blog saya jamuran lagi..

Udah tiga bulan kira-kira aku kuliah *yaay*. Dan total udah lebih dari dua puluh hari aku begadang *yay*. NGAPAIN AJA? Setelah diteliti, ternyata ngga ngapa-ngapain, melawan hukum Rhoma 1: begadang jangan begadang kalau tiada artinyaaa~. Kok jadi dangdutan ya?


Haha, engga deng. Aku begadang gara-gara tugas yang menggunung (karena ditunda terus). Yang paling bikin begadang itu tugas studio, disuruh bikin maket. Aku pikir, "Maket? yah gampang lah tinggal gunting dan tempel sana sini," dan mulai ngegambar komik. Besoknya, di studio, gambar bangunan yang aku kumpulin ternyata salah, ngga ada yang di acc. Sekelompok salah semua. Akhirnya dosen ngasi contoh bangunannya. Aku dapet saung. Yang jadi masalah, profil bambunya lingkaran. Berarti di maket juga harus pake sumpit yang bulet. Arrrr. Setelah sehari penuh menggergaji, menempel, memotong, dan lainnya,akhirnya maket jadi~ Dibawa ke studio. Diteliti dan dikoreksi oleh dosen. Bawa pulang lagi. Tiga hari kemudian, maketnya jatoh, kesenggol sama aku sendiri. Huhahaha... *silence* akhirnya si maket aku taro di kolong tempat tidur karena udah rata dengan alasnya. Pulang kuliah hari Jumat, aku ada unit. Lumayan melepas stress karena kenyataan aku harus ngulang maket gara-gara ketololan sendiri. Balik ke rumah, stress lagi.

Maket selesai, tinggal draft buat tugas di kertas tentang si saung. Lembar pertama ngga ada masalah, cuma bikin tampak, denah, potongan. Mulai lembar 2 muncul masalah. Si saung bentuknya segi 8. Gimana cara gambar aksonometrinya? Pas nyoba bikin draft di rumah pake mesin gambar, lumayan lancar. Di studio aku bingung soalnya ngga ada mesin gambar. Aarrrgh. Dan tugas kedua studio pun selesai dalam 4 pertemuan (2 minggu).











Tugas ketiga datang. Gitu liat kata 'maket' di lembar penugasan, aku langsung alergi *lebay*. Di tugas ketiga, kita disuruh cari bangunan lagi, terus kita bikin (seperti biasa) denah, tampak, potongan, aksonometri, sama essay tentang si bangunan yang kita pilih itu. Ada 2 bangunan yang aku kumpulin, shelter di Punggol Promenade sama US Airforce Academy Cadet Chapel. Setelah diskusi sama asdos, akhirnya dipilihlah yang kapel karena datanya paling lengkap. Bencana dimulai. Pertama, pastinya maket. Fakta bahwa si bangunan terdiri dari 17 baris segitiga dan tersusun dari 100 tetrahedron dari pelat aluminium cukup untuk membuatku begadang tiga hari dua malam penuh. Kedua, peletakan gambar. Selembar kertas A2 ternyata cuma cukup buat denah 1:250. Aku mulai stress. Ketiga, aksonometri. Si bangunan ini strukturnya rangka, dan ditutup pelat-pelat alumunium membentuk lipatan-lipatan. Setengah mati bikin aksonometrinya, kalo ngga percaya cobain deh sendiri. Dan buat soal yang satu ini, aku ngga selesai. Arrrrrgh. Karena ngga selesai, aku udah ngebayangin nilai E menanti di depan mata...  

UTS datang. Buat kami anak-anak arsitek, saat-saat UTS itu saat yang kami tunggu-tunggu karena kami bisa lebih santai. Dan untungnya, UTS lewat tanpa ada masalah, plus nilai yang cukup memuaskan kecuali buat mata kuliah dasar struktur. Aku dapet C di situ. Bzzzz.

Abis UTS, studio lanjut ke tugas 4. Sebelumnya, di jadwal kita ada kuliah lapangan ke Kota Tua katanya. Terus sebelum UTS bilangnya ke Kota Baru Parahyangan. Eh, setelah UTS ternyata kulap ngga jadi, diganti sama tugas ngukur-ngukur di PVJ. Dan, seperti yang sudah kami duga, itu juga ngga jadi, akhirnya kita ngukur-ngukur shelter di rooftop gedung 10. Tugas 4 judulnya shelter. Sama dengan tugas-tugas sebelumnya, pasti ada denah dkk, cuma ngga ada essay dan maket. Hurrraaa... Dan baru di tugas ini aku mengenal suatu teknologi yang dinamakan TRACING. Ngapain tracing teh? Mirip sama ngejiplak gitu deh.

Sekarang udah tinggal 3 minggu menuju UAS. Aku lagi ngerjain tugas 5 studio, merancang bangunan linear dan memusat. AKHIRNYA. Akhirnya kita mendesain. Awalnya seneng-seneng karena kita ngga usah nyari data bangunan, wong ini desain kita sendiri. Pas mau di acc sama asdos, masalah mulai muncul. Asdos aku mau kita ngerancang bangunan yang unik, tapi simpel. Nah lho.