Saturday, November 26, 2011

Random things happened recently

"Even a donkey won't fell into the same pit. But it happened to me over and over again. In brief, I am worse than an average donkey."
Saya lagi bengong di kamar, melongin cicak yang lagi sibuk cari nyamuk. Ngga lama, si cicak nyerah. kabur ke luar kamar. Saya liat jam di hp. Jam sembilan. Tidur sebentar sampe jam sepuluh ngga ada salahnya. Abis itu, bangun sampe jam dua buat belajar. Begitu pikir saya. Nyatanya, saya tidur sampe jam dua. Udah terlanjur kebablasan, saya lanjutin lagi tidurnya sampe jam lima, tanpa belajar. Kejadian ini ngga sekali, tapi udah berkali-kali sejak dua bulan terakhir ini. Kalo ditanya salah siapa, saya ngga bisa jawab. Soalnya, menurut saya ini murni salah saya yang niat belajarnya makin turun dari hari ke hari. Saya jadi ngga enek sama orang tua, karena saya males belajar. Tapi, di satu sisi saya sadar saya sudah ada di ambang kejenuhan dalam hal belajar. Saya harus apa? Seandainya saya tahu..

"In my opinion, I have nothing to be worried for all my sayings. But not everybody agreed with that. That's why you better shut your mouth than talk about something unnescessary."
Setiap manusia pasti punya kesalahan dalam hidupnya. Termasuk saya. Bukan masalah. Setiap manusia yang hidup di dunia tidak sama. Masalah. Dalam hal ini, ada dua jenis manusia yang akan disinggung. Pertama, manusia yang menyadari kesalahannya, cepat atau lambat. Kedua, manusia yang tidak sadar akan kesalahannya, apapun yang terjadi. Kalau saya liat bener-bener, saya masuk kategori yang kedua. Makanya, saya butuh orang yang bisa menyadarkan saya dari kesalahan saya dengan segera. Sebenernya kejadian di suatu hari ini agak lain. Saya tiba-tiba ngobrol tentang hal-hal yang menurut saya agak sensitif dengan teman saya. Sepanjang cerita teman saya itu, saya sadar akan satu hal, yaitu ternyata teman saya itu sebal dengan kelakuan saya beberapa bulan terakhir ini. Masalahnya bukan pada benci tidaknya dia pada saya, tapi saya baru tahu ternyata selama itu pula dia memendam kekesalannya itu. Berarti, selama itu pula saya memaksa dia untuk menerima saya, walaupun itu hanya kesan saya terhadap omongannya. Mungkin sudah saatnya saya kembali menutup diri, agar kejadian ini tidak terulang lagi.  

"I am tired of understanding people, I need one day only for people to understand me. The world in my head now is an endless fuss. I don't know what to do about that, and I don't wanna know"

No comments:

Post a Comment